Belum rampung nama-nama ditulis
Peta kembali basah peluh dan darah
Airmata memukul batu-batu
O hati juga tidak pecah
Jalan semakin anyir di bumi yang marah
Nyanyian yang nyaris siap semakin samar
Menjauh
Suasana jiwa tetap mengeras geram
Tak kunjung bersujud atau bermunajad
Menerima ayat-ayat sang kekasih
Alamat segala rindu dan kepastian
Belum kering tanah kubur di tepian sana
Kembali lolong mesiu menodai peta
Tapi hati tak juga pergi dari riuh duniawi
O matahari layu di langit yang berduka
(1998)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar