Sabtu, 22 Mei 2010

Konsumen Asia Pasifik Gemar Belanja Online

Sebagian besar pengguna internet di kawasan Asia Pasifik melalui riset yang dilakukan Nielsen Company tercatat gemar melakukan belanja online, terutama buku, musik dan permainan.

Sebagian dari mereka juga bersedia menerima lebih banyak iklan di internet di masa mendatang untuk mendukung belanja online.

Survei yang melakukan jajak pendapat lebih dari 27 ribu konsumen di 54 negara secara global, termasuk 6.604 di kawasan Asia Pasifik, menguji sikap-sikap untuk membayar konten online.

Hasil survei menunjukkan lebih dari satu di lima konsumen Asia Pasifik (22%) telah membayar untuk buku-buku online, 17 persen telah membayar untuk musik dan 16 persen untuk permainan.

Di masa mendatang, lebih dari separuh konsumen Asia Pasifik mengatakan mereka telah mempersiapkan untuk membayar film (53%), buku-buku (51%) dan video yang diproduksi secara profesional, termasuk pertunjukkan pertunjukkan televisi saat ini (51%). Banyak pula dari beberapa konsumen terindikasi bahwa mereka akan mempertimbangkan untuk membayar musik (49%), majalah (46%) dan permainan (42%).

Sebaliknya, lebih sedikit konsumen di kawasan tersebut yang telah mempersiapkan untuk membayar konten hasil buatan konsumen seperti blog (22%), video hasil buatan konsumen (29%) atau komunitas-komunitas sosial (29%), meskipun menarik konsumen Asia Pasifik lebih bersedia untuk membayar video hasil buatan konsumen dibandingkan dengan daerah lain.

Radio dan Podcast juga bernasib kurang baik pada studi tersebut dengan kurang dari sepertiga konsumen (32%) menunjukkan bahwa mereka akan mempertimbangkan membayar untuk musik radio atau podcast dan hanya 27 persen mengatakan bahwa mereka akan mempertimbangkan untuk membayar berita / talk radio.

Sementara, menyangkut isi berita online - mungkin yang paling hangat diperdebatkan dari berbagai model diskusi-diskusi isi online yang dibayar, hanya tujuh persen konsumen mengatakan bahwa mereka sebelumnya membayar internet hanya untuk berita, dan 11 persen membayar untuk isi koran online di masa lalu.

"Di sekitar kawasan Asia Pasifik, konsumen memiliki kecenderungan yang jauh lebih tinggi untuk membayar konten yang mereka tahu telah diproduksi secara profesional seperti musik, film dan permainan, dan mayoritas (74%) mengatakan bahwa isi yang dibayar harus secara signifikan lebih baik daripada apa yang saat ini tersedia secara gratis online sebelum mereka akan mempertimbangkan untuk membayarnya," kata Executive Director Nielsen Indonesia Catherine Eddy, dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat, 26 Maret 2010.

Menurutnya, perilaku-perilaku konsumen untuk membayar konten masih cukup terfragmentasi dan menyoroti hanya bagaimana khalayak internet dapat berubah-ubah. Bagi siapa saja yang menyajikan konten online, dia menambahkan, ini adalah masa-masa yang penuh trik dan model-model yang dibuat harus fleksibel – penyedia-penyedia konten harus menyajikan yang lebih banyak, tidak hanya sedikit pilihan-pilihan untuk mendukung biaya konten mereka.

http://teknologi.vivanews.com/news/read/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar