Selasa, 20 April 2010

Memaafkan Pak Harto

Di saat pak harto pergi, jelas kelihatan betapa besar arti sosok itu positif atau negative bagi baangsa Indonesia. Masyarakat begitu peduli, ada yang sedih. Ada yang tulus memaafkan., dan ada juga yang tidak dapat memaafkan. Bagi mereka yang tidak mau memaafkan. Menurut saya, yang paling perlu diakui adalah hak, dan bahkan kewajiban sikap mereka yang tidak mau member maaf.

Pak Harto adalah pemimpin caliber dunia, itu tidak dapat disangkal. Soehartolah yang menyelamatkan Indonesia dari kehancuran di tahun 1960-an dan mengembalikannya sebagai Negara yang dikagumi. Soeharto pula yang menempatkan Indonesia sebagai mitra terpecaya di antara Negara-negara di asia tenggara.

Namun, Pak Harto akhirnya jatuh karena pengaruh koruptif keluarganya. Rakyat mengetahui hal itu,. Pamrih keluarganya, diam-diam menggerogoti wawasan Soeharto sebagai negarawan. Oleh karena itu, begitu krisis ekonomi menghantam, dukungan terhadap Soeharto amblas.

Apa pun kesalahannya, sebagai pemimpin, Pak Harto bertanggung jawab atas apa yang terjadi dalam wilayah kekuasaannyan. Pak Harto seratus persen bertanggung jawab atas kebijakan orde baru. Ia bertanggung jawab atas invasi ke timor timur serta atas impunity yang dinikmati ABRI.

Bagaimana kita menilai Pak Harto adalah hak masing-masing. Pak Harto dengan segala sisi terang dan gelapnya tidak dapat dilepaskan dari kita semua. Kesalahan pemerintahan Soeharto kita pun sebenarnya turut andil di dalamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar