Sabtu, 12 Juni 2010

Dolar Menguat, Harga Minyak Melemah

Harga minyak mentah di bursa New York kini melemah setelah sempat tembus US$75 per barel. Penurunan harga ini menyusul menguatnya kurs dolar atas yen dan euro.

Berdasarkan transaksi elektronik untuk perdagangan di Asia, Jumat sore waktu Bangkok, harga minyak mentah untuk pengiriman Juli turun 54 sen menjadi US$74,94 per barel. Dalam transaksi langsung di New York dini hari tadi, harga minyak menguat US$1,10 menjadi US$75,48 per barel.

Dalam perdagangan valuta, Kamis malam waktu New York (Jumat pagi waktu Asia), kurs dolar atas yen naik dari 91,40 yen menjadi 91,52 yen. Nilai tukar dolar atas euro pun menguat, dari US$1,2106 menjadi US$1,2099. Bagi para investor pemegang mata uang non dolar, penguatan kurs itu membuat transaksi menjadi mahal sehingga mereka enggan bertransaksi besar. Harga minyak mentah pun turun.

Namun, badan konsultasi energi Cameron Hanover mengatakan, harga minyak mentah bisa kembali bergerak naik. "Pencapaian baik adalah level di atas US$75,75 per barel," kata Cameron Hanover dalam catatan yang diberikan kepada para investor.

Apalagi, Badan Energi Internasional (IEA) kemarin menaikkan proyeksi permintaan minyak global tahun ini karena terjadi peningkatan aktivitas ekonomi di negara-negara berkembang.

IEA, yang bermarkas di Paris, Prancis, menaikkan proyeksi konsumsi minyak global sebesar 60.000 barel menjadi 86,4 juta barel per hari. Angka tersebut merupakan peningkatan sebesar dua persen dari tahun 2009.

Sementara itu, harga minyak mentah Brent turun 43 sen menjadi US$74,86 per barel di bursa London. (Associated Press) mt
http://dunia.vivanews.com/news/read/157063-naiknya-dolar-membuat-harga-minyak-melemah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar