Sabtu, 12 Juni 2010

Genderang Perang Kaligis dan KPK Dimulai

Genderang perang antara Pengacara Kondang OC Kaligis dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai ditabuh. Pengacara kondang ini mengaku siap jika ada pihak-pihak yang memperkarakan buku terbitan terbarunya "Korupsi Bibit-Candra".

"Mereka itu koruptor, mesti diperiksa. Mereka itu bisa disangka koruptor," kata Kaligis kepada wartawan dalam Peluncuran Buku Korupsi Bibit-Candra di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin 29 Maret 2010.

Menurut Kaligis, sikap marah yang ditujukan dirinya tidak dimaksudkan pada personil KPK melainkan pada sistem hukum di lembaga antikorupsi itu sendiri. Dirinya juga mengaku marah karena tidak ditegakkannya keadilan.

Kekesalan Kaligis didasarkan pada sejumlah fakta di lapangan dimana fakta hukum terkadang dihilangkan oleh KPK, rekaman CCTV yang menjadi alat bukti direkayasa, pelanggaran jabatan, korupsi kewenangan, serta berbagai fakta-fakta lainnya.

Bahkan lebih jauh, Kaligis meminta agar Pengadilan Tindak Pidana Korupsi dibubarkan. Keberadaan hakim Ad-Hoc di lembaga peradilan tersebut semata berperan sebagai boneka dari KPK.

"Hakim AdHoc KPK tidak lebih dari bebek KPK," kata Kaligis seraya menambahkan "Kalau masuk ke KPK, itu masuk dalam pembataian, karena sudah dipastikan salah. KPK mesti diperbaiki karena kita bisa jadi korban, yang masuk kesana pasti salah," ujarnya.

Merasa bukunya bakal mendapat perhatian, Kaligis mengaku dirinya sudah siap. Buktinya dia memberikan buku terbitannya tersebut ke sejumlah instansi seerti pimpinan KPK, Kejaksaan, Kepolisian, bahkan ke Menteri Koordinator Politik dan Keamanan.

Selain menyinggung KPK, OC Kaligis yang memaparkan bukunya bersama Mantan Hakim Konstitusi RI HM Laica Marzuki dan Nurul Huda juga menyentil keberadaan pengacara senior Adnan Buyung Nasution dalam Tim 8 yang menangani kasus Cicak Versus Buaya.

"Mengapa fakta-fakta (kasus Ary Muladi) ini sengaja tidak diambil Buyung karena sekarang dia adalah tentara bayaran," kata dia.

Sebutan Adnan Buyung sebagai tentara bayaran, pertama kali muncul dari cerita Laica. Kala itu dirinya bertemu dengan Adnan Buyung.

"Saya secara bergurau bertanya, kapan abang mulai menjadi tentara sewaan? (Selain itu) suatu ketika di bandara, saya ditelepon dan mengatakan Prof Laica sudah disiapkan SK untuk menjadi tim 8 dan saya katakan saya menolak," kata Laica.
http://korupsi.vivanews.com/news/read/140080-genderang_perang_kaligis_dan_kpk_dimulai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar